Coba
kamu tutup mata, bisakah kamu melihat benda-benda yang ada di sekitar kalian?
mengapa demikian?. Pada saat kamu menutup mata, kamu tidak dapat melihat apapun
yang ada di sekitar kamu karena tidak ada cahaya yang masuk ke mata. Hal ini
menunjukkan bahwa mata kita dapat melihat benda karena adanya cahaya yang
mengenai benda tersebut kemudian dipantulkan ke mata kita.
Pembentukan
bayangan pada mata
Lensa
mata merupakan jenis lensa cembung. Cahaya yang jatuh melalui lensa mata
dibiaskan sehingga terbentuk bayangan yang sifatnya nyata, terbalik dan
diperkecil. Agar bayangan mempunyai sifat nyata, terbalik dan diperkecil maka
benda harus berada di ruang III (ruang yang terletak lebih dari 2F).
Perhatikan
gambar berikut!
Untuk
mata normal, ketika benda yang dilihat oleh mata berada di ruang III, maka
bayangan akan terbentuk di ruang (II) lensa mata. Ruang (II) ini berada di
bagian retina mata atau lebih tepatnya di bintik kuning. Seperti yang kita
ketahui bahwa retina dan bintik kuning merupakan bagian dari mata yang
mempunyai sifat sangat peka terhadap cahaya, sehingga bayangan nyata yang jatuh
pada retina langsung ditangkap oleh retina, kemudian disampaikan kepada otak
sebagai pusat kesadaran melalui saraf optik.
Pada
penjelasan sebelumnya dipaparkan bahwa sifat cahaya yang dibentuk oleh lensa
cembung adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Akan tetapi pada kenyataannya
sifat bayangan yang dibentuk oleh mata nyata, tegak dan diperkecil. hal ini
terjadi karena adanya pemrosesan informasi di otak, sehingga bayangan
seolah-olah terlihat tegak.
Bagaimana
jika benda tidak terletak di ruang III lensa mata, apakah kita masih bisa
melihat benda tersebut?. Mata memiliki daya akomodasi, yakni kemampuan untuk
mengubah-ubah jarak fokus lensa sehingga bayangan benda yang dilihat selalu
jatuh tepat di retina. jarak fokus lensa mata diubah dengan cara mengatur
ketebalannya (menipis atau menebal) yang dilakukan oleh otot siliar.
Bagian-Bagian
Mata Manusia
Perhatikan
gambar berikut!
Mata kita dibalut
oleh 3 lapis jaringan yang berlainan. lapisan luar adalah lapisan sklera,
lapisan ini membentuk kornea. lapisan tengah adalah lapisan koroid, lapisan ini
membentuk iris. Lapisan ketiga adalah lapisan dalam, yaitu retina.
1. Kornea
Mata memiliki bentuk deperti bola dengan diameter ±
2,5 cm. lapisan terluar mata disebut sklera yang membentuk putih mata dan
bersambung dengan bagian depan yang bening yanh disebut kornea. Cahaya masuk ke
mata melewati kornea. Lapisan kornea mata terluar bersifat kuat dan tembus
cahaya. Kornea berfungsi melindungi bagian yang sensitif yang berada di
belakangnya dan membantu memfokuskan bayangan pada retina.
2. Pupil
Setelah cahaya melewati kornea, selanjutnya cahaya
akan menuju ke pupil. Pupil adalah bagian berwarna hitam yang merupakan jalan
masuknya cahaya ke dalam mata. Besar kecilnya pupil diatur oleh iris. Ketika
cahaya yang datang terlalu terang, pupil akan mengecil. Sedangkan saat cahaya
yang datang terlalu redup, pupil akan membesar. mekanisme kerja pupil ini
membantu mata agar dapat menerima cahaya dalam jumlah tepat.
3. Iris atau selaput pelangi
Iris adalah lapisan di depan lensa yang dapat
memberikan warna pada mata. Misalnya warna coklat, hitam, hijau dan biru. Iris
berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata. Jika cahaya yang masuk mata
terlalu terang, iris akan menyipit. Penyipitan ini menyebabkan pupil mengecil.
Akibatnya, cahaya yang masuk mata sedikit. Jika cahaya terlalu redup, iris akan
melebar sehingga pupil akan membesar dan mengakibatkan cahaya yang masuk mata
lebih banyak. Besar dan kecilnya iris dan pupil bergantung pada jumlah cahaya
yang masuk ke dalam mata. Iris memberi warna mata. Seperti sidik jari, iris
dapat digunakan sebagai pengenal pribadi dengan tingkat keakuratan yang tinggi.
4. Lensa mata
Setelah melewati pupil, cahaya bergerak merambat menuju
ke lensa. Lensa mata berbentuk bikonvek (cembung depan-belakang), seperti lensa
pada kaca pembesar. Lensa mata terdapat dalam bola mata dan terletak persis
dibelakang iris. Lensa mata berfungsi memfokuskan agar cahaya atau bayangan
yang masuk jatuh di retina.
Lensa mata dapat memipih dan mencembung. Kemampuan ini
disebut daya akomodasi mata. Otot siliar yang ada dalam mata akan membantu
mengubah kecembungan lensa mata. Mata akan mencembung jika melihat benda-benda
yang dekat dan memipih jika melihat benda yang letaknya jauh.
Ketika melihat benda yang berada pada jarak jauh, otot
siliaris akan mengalami relaksasi. Hal ini akan menyebabkan lensa mata menjadi
lebih datar atau mata melihat tanpa berakomodasi. ketika melihat benda pada
jarak dekat, otot siliaris akan mengalami kontraksi. Hal ini akan menyebabkan
lensa mata menjadi lebih cembung. Pada kondisi ini mata dikatakan berakomodasi
malksimum.
5. Retina
Cahaya yang melewati lensa selanjutnya akan membentuk
bayangan yang kemudian ditangkap oleh retina. Retina merupakan lapisan paling
dalam dari bola mata. Retina berfungsi menerima cahaya dan tempat jatuhnya
bayangan benda. Retina merupakan sel yang sensitive terhadap cahaya matahari
atau saraf penerima rangsang sinar
(fotoreseptor) yang terletak pada bagian belakang mata. Retina terdiri atas dua
macam sel fotoreseptor, yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel kerucut
memungkinkan kamu melihat warna, tetapi membutuhkan cahaya yang lebih terang
dibandingkan sel batang. Sel batang akan menunjukkan responnya ketika berada
pada tempat yang redup. Sel batang mampu menerima rangsang sinar tidak
berwarna, jumlahnya 125 juta. Sel kerucut mampu menerima rangsang sinar yang
kuat dan warna, jumlahnya 6,5 – 7 juta.
Ketika sel kerucut menyerap cahaya, maka akan terjadi
reaksi kimia. Reaksi kimia ini akan menghasilkan impuls saraf yang kemudian
ditransmisikan ke atak oleh saraf mata. Sel batang akan menunjukkan responnya
ketika berada pada tempat yang redup. Sel-sel batang mengandung pigmen yang
disebut rodopsin, yaitu senyawa antara vitamin A dan protein.
Bila terkena
sinar terang rodopsin terurai, dan terbentuk kembali menjadi rodopsin pada
keadaan gelap. Pembentukan kembali rodopsin memerlukan waktu yang disebut
adaptasi gelap atau adaptasi rodopsin. Pada saat itu mata sulit untuk melihat.
Sel kerucut mengandung pigmen iodopsin, yaitu senyawa antara retinin dan opsin.
Ada 3 macam sel kerucut yang masing-masing peka terhadap warna merah, biru dan
hijau. Akibatnya kita dapat melihat seluruh spektrum warna yang merupakan
kombinasi dari ketiga warna
Sumber :
Buku
IPA Kelas VIII Kurikulum 2013 revisi 2017
0 komentar:
Posting Komentar