Kamis, 27 Juni 2019

MATA


Coba kamu tutup mata, bisakah kamu melihat benda-benda yang ada di sekitar kalian? mengapa demikian?. Pada saat kamu menutup mata, kamu tidak dapat melihat apapun yang ada di sekitar kamu karena tidak ada cahaya yang masuk ke mata. Hal ini menunjukkan bahwa mata kita dapat melihat benda karena adanya cahaya yang mengenai benda tersebut kemudian dipantulkan ke mata kita.

Pembentukan bayangan pada mata
Lensa mata merupakan jenis lensa cembung. Cahaya yang jatuh melalui lensa mata dibiaskan sehingga terbentuk bayangan yang sifatnya nyata, terbalik dan diperkecil. Agar bayangan mempunyai sifat nyata, terbalik dan diperkecil maka benda harus berada di ruang III (ruang yang terletak lebih dari 2F).
Perhatikan gambar berikut!



Untuk mata normal, ketika benda yang dilihat oleh mata berada di ruang III, maka bayangan akan terbentuk di ruang (II) lensa mata. Ruang (II) ini berada di bagian retina mata atau lebih tepatnya di bintik kuning. Seperti yang kita ketahui bahwa retina dan bintik kuning merupakan bagian dari mata yang mempunyai sifat sangat peka terhadap cahaya, sehingga bayangan nyata yang jatuh pada retina langsung ditangkap oleh retina, kemudian disampaikan kepada otak sebagai pusat kesadaran melalui saraf optik.

Pada penjelasan sebelumnya dipaparkan bahwa sifat cahaya yang dibentuk oleh lensa cembung adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Akan tetapi pada kenyataannya sifat bayangan yang dibentuk oleh mata nyata, tegak dan diperkecil. hal ini terjadi karena adanya pemrosesan informasi di otak, sehingga bayangan seolah-olah terlihat tegak.

Bagaimana jika benda tidak terletak di ruang III lensa mata, apakah kita masih bisa melihat benda tersebut?. Mata memiliki daya akomodasi, yakni kemampuan untuk mengubah-ubah jarak fokus lensa sehingga bayangan benda yang dilihat selalu jatuh tepat di retina. jarak fokus lensa mata diubah dengan cara mengatur ketebalannya (menipis atau menebal) yang dilakukan oleh otot siliar.

Bagian-Bagian Mata Manusia
Perhatikan gambar berikut!

Mata kita dibalut oleh 3 lapis jaringan yang berlainan. lapisan luar adalah lapisan sklera, lapisan ini membentuk kornea. lapisan tengah adalah lapisan koroid, lapisan ini membentuk iris. Lapisan ketiga adalah lapisan dalam, yaitu retina.

1.      Kornea
Mata memiliki bentuk deperti bola dengan diameter ± 2,5 cm. lapisan terluar mata disebut sklera yang membentuk putih mata dan bersambung dengan bagian depan yang bening yanh disebut kornea. Cahaya masuk ke mata melewati kornea. Lapisan kornea mata terluar bersifat kuat dan tembus cahaya. Kornea berfungsi melindungi bagian yang sensitif yang berada di belakangnya dan membantu memfokuskan bayangan pada retina.
2.      Pupil
Setelah cahaya melewati kornea, selanjutnya cahaya akan menuju ke pupil. Pupil adalah bagian berwarna hitam yang merupakan jalan masuknya cahaya ke dalam mata. Besar kecilnya pupil diatur oleh iris. Ketika cahaya yang datang terlalu terang, pupil akan mengecil. Sedangkan saat cahaya yang datang terlalu redup, pupil akan membesar. mekanisme kerja pupil ini membantu mata agar dapat menerima cahaya dalam jumlah tepat.
3.      Iris atau selaput pelangi
Iris adalah lapisan di depan lensa yang dapat memberikan warna pada mata. Misalnya warna coklat, hitam, hijau dan biru. Iris berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata. Jika cahaya yang masuk mata terlalu terang, iris akan menyipit. Penyipitan ini menyebabkan pupil mengecil. Akibatnya, cahaya yang masuk mata sedikit. Jika cahaya terlalu redup, iris akan melebar sehingga pupil akan membesar dan mengakibatkan cahaya yang masuk mata lebih banyak. Besar dan kecilnya iris dan pupil bergantung pada jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata. Iris memberi warna mata. Seperti sidik jari, iris dapat digunakan sebagai pengenal pribadi dengan tingkat keakuratan yang tinggi.
4.      Lensa mata
Setelah melewati pupil, cahaya bergerak merambat menuju ke lensa. Lensa mata berbentuk bikonvek (cembung depan-belakang), seperti lensa pada kaca pembesar. Lensa mata terdapat dalam bola mata dan terletak persis dibelakang iris. Lensa mata berfungsi memfokuskan agar cahaya atau bayangan yang masuk jatuh di retina.
Lensa mata dapat memipih dan mencembung. Kemampuan ini disebut daya akomodasi mata. Otot siliar yang ada dalam mata akan membantu mengubah kecembungan lensa mata. Mata akan mencembung jika melihat benda-benda yang dekat dan memipih jika melihat benda yang letaknya jauh.


Ketika melihat benda yang berada pada jarak jauh, otot siliaris akan mengalami relaksasi. Hal ini akan menyebabkan lensa mata menjadi lebih datar atau mata melihat tanpa berakomodasi. ketika melihat benda pada jarak dekat, otot siliaris akan mengalami kontraksi. Hal ini akan menyebabkan lensa mata menjadi lebih cembung. Pada kondisi ini mata dikatakan berakomodasi malksimum.
5.      Retina
Cahaya yang melewati lensa selanjutnya akan membentuk bayangan yang kemudian ditangkap oleh retina. Retina merupakan lapisan paling dalam dari bola mata. Retina berfungsi menerima cahaya dan tempat jatuhnya bayangan benda. Retina merupakan sel yang sensitive terhadap cahaya matahari atau saraf  penerima rangsang sinar (fotoreseptor) yang terletak pada bagian belakang mata. Retina terdiri atas dua macam sel fotoreseptor, yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel kerucut memungkinkan kamu melihat warna, tetapi membutuhkan cahaya yang lebih terang dibandingkan sel batang. Sel batang akan menunjukkan responnya ketika berada pada tempat yang redup. Sel batang mampu menerima rangsang sinar tidak berwarna, jumlahnya 125 juta. Sel kerucut mampu menerima rangsang sinar yang kuat dan warna, jumlahnya 6,5 – 7 juta.



Ketika sel kerucut menyerap cahaya, maka akan terjadi reaksi kimia. Reaksi kimia ini akan menghasilkan impuls saraf yang kemudian ditransmisikan ke atak oleh saraf mata. Sel batang akan menunjukkan responnya ketika berada pada tempat yang redup. Sel-sel batang mengandung pigmen yang disebut rodopsin, yaitu senyawa antara vitamin A dan protein. 

Bila terkena sinar terang rodopsin terurai, dan terbentuk kembali menjadi rodopsin pada keadaan gelap. Pembentukan kembali rodopsin memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap atau adaptasi rodopsin. Pada saat itu mata sulit untuk melihat. Sel kerucut mengandung pigmen iodopsin, yaitu senyawa antara retinin dan opsin. Ada 3 macam sel kerucut yang masing-masing peka terhadap warna merah, biru dan hijau. Akibatnya kita dapat melihat seluruh spektrum warna yang merupakan kombinasi dari ketiga warna








Sumber : 
Buku IPA Kelas VIII Kurikulum 2013 revisi 2017



Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

Media Pembelajaran Interaktif Lapisan Bumi

LAPISAN BUMI Kompetensi Inti : 3.  Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu...